Gandrung, Banyuwangi
Banyuwangian (Banyuwangian). Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju" [2] Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan Gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki sebagai Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi. Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut , khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya, baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Biasanya, pertunjukan gandrung dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Kesenian gandrung Banyuwangi muncul bersamaan dengan dibuatnya hutan “Tirta Gondo” (Tirta Arum) untuk